BAB I
PENDAHULUAN
Sukarno (2000) mengatakan bahwa anggaran merupakan
rencana yang terorganisasi dan menyeluruh, dinyartakan dalam unit moneter untuk
operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu di masa yang
akan datang.
Sedangkan menurut National Committee on
Governmental Accounting (NCGA), saat ini Governmental Accounting
Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget), yaitu: “…. Rencana
operasi keuangan, yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber
pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.”
Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah
penting. Bagaimanapun juga jelas mengungkapkan apa yang akan dilakukan dimasa
mendatang. Pemikiran strategis disetiap organisasi adalah proses dimana
manajemen berfikir tentang pengintegrasian aktivitas organisasional ke arah
tujuan yang beroerientasi kesasaran masa mendatang. Semakin bergejolak
lingkungan pasar, teknologi atau ekonomi eksternal, manajemen akan didorong
untuk menyusun stategi. Pemikiran strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai
perencanaan, dan proses integrasi keseluruhan ini didukung prosedur
penganggaran organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENGANGGARAN dan ANGGARAN
Penganggaran ialah proses
penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan
mengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap
seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan
kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah
rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Perusahaan besar maupun kecil
seyogyanya membuat anggaran, karena penganggaran itu penting untuk membuat
perencanaan dan pengendalian. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu
menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran
dan tujuan suatu organisasi. Sedangkan pengendalian melihat ke belakang, yaitu
menilai hasil kerja dan membandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Hasil perbandingan ini melahirkan variance. Varian harus dianalisis dan dicari
sebabnya kemudian digunakan untuk memperbaiki perencanaan, anggaran, dan
pelaksanaan (pengendalian).
Sebelum menyusun anggaran
perusahaan harus menyusun rencana strategis. Rencana strategis itu disusun
berdasarkan hasil analisis kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan hasil
analisis dari ancaman dan kesempatan eksternal perusahaan. Rencana strategis
pada umumnya berjangka 5 tahun, 10 tahun atau lebih. Rencana strategis
diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang kemudian diterjemahkan dalam tujuan
jangka pendek. Dari tujuan jangka pendek itu disusun rencana jangka pendek yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk anggaran jangka pendek.
Pada umumnya setiap perusahaan
menyusun anggaran sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan. Ada beberapa
pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut :
a.
Anggaran
dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Angga-ran lazim disebut
rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk angka-angka
keuangan, lazim disebut anggaran formal.
b. Anggaran
lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan
untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian secara efektif.
c. Anggaran
ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis
laba jangka pendek; suatu system akuntansi berda-sarkan tanggung jawab; suatu
penggunaan prinsip pengecualian yang berkesinambungan, sebagai alat untuk
mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
d. Anggaran
ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan
organisasi yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
e. Anggaran
dapat dianggap sebagai system yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai
sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan sub-sistem lain yang ada dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
f. Anggaran
dianggap sebagai system yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-cara
kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran
serta cara kerja system lain yang ada dalam perusahaan, anggaran sekaligus juga
disebut sub-sistem.
g.
Anggaran
sebagai suatu system terdiri dari tiga lapisan yaitu : inti system, sub-system
penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti system ialah sasaran laba; sub-sistem
penunjang ialah berbagai aktivitas yang membantu kelancaran kerjanya inti
system seperti struktur organisasi, administrasi, analisis data, angka-angka
standar dan sebagainya. Sub-sistem lingku-ngan ialah lingkungan eksternal
organisasi seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan sebagainya, yang
mempengaruhi kerja suatu system organi-sasi.
h. Anggaran
atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi :
perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perenca-naan penggunaan bahan
baku, perencanaan pembelian bahan baku, perencanaan tenaga kerja langsung,
perencanaan biaya overhead, peren-canaan biaya pemasaran, perencanaan biaya
umum dan administrasi dan seterusnya. Model tersebut pada umumnya disebut
anggaran berkala yang lengkap atau master budget.
Anggaran induk perusahaan dagang
lebih sederhana, karena hanya membeli dan menjual barang dagangan. Manajemen
harus mengadakan es-timasi persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat
dibuat angga-ran pembelian barang dagangan. Perusahaan dagang yang besar pada
umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi operasi, divisi pemasaran, dan
divisi administrasi. Divisi operasi harus mengadakan pembelian dan penju-alan
barang dagangan serta menentukan harga pokok barang dagangan yang dijual.
Divisi Marketing mencari pelanggan atau mencari order, sedangkan divisi administrasi
menyajikan laporan kinerja perusahaan.
Perusahaan dagang yang berdagang
berbagai jenis barang dagangan memerlukan keahlian khusus. Tiap-tiap jenis
barang dagangan memiliki ahli khusus, dan mereka harus menyiapkan anggaran
pembelian dan penjualan barang dagangannya masing-masing. Kantor pusat
menyiapkan anggaran biaya umum dan administrasi, anggaran belanja modal,
anggaran kas, ang-garan laba-rugi, dan anggaran neraca.
Anggaran perusahaan jasa sangat
sederhana, tidak terlalu rumit seperti anggaran perusahaan manufaktur. Namun
perusahaan jasa sangat bervariasi jenis dan ragamnya, misalnya jasa
transportasi udara, transportasi laut, transportasi darat, jasa perbankan, jasa
asuransi, dan jasa kesehatan.
Dalam perusahaan jasa
transportasi, karekter bisnis transportasi udara sangat berbeda dengan darat
dan laut, terutama dalam jenis assetnya dan teknik penjualannya. Jenis assets
transportasi udara lebih canggih dan biaya tinggi. Oleh karena itu dalam
pembuatan anggaran dan penentuan harga pokok tiap satuan jasa yang dijual harus
esktra hati-hati. Jenis jasa pariwisata lebih rumit lagi, yaitu tentang
kesulitan menentukan harga satuan jasa pariwisata yang akan dijual. Penjualan
jasa harus dibedakan, yaitu jasa kebutuhan pokok dan kebutuhan tidak pokok. Jasa
kebutuhan pokok misalnya jasa transportasi dan perumahan, dan jasa kebutuhan
tidak pokok misalnya pariwisata.
MODEL PENYUSUNAN ANGGARAN
Para penyusun anggaran atau tim
anggaran menyusun anggaran berdasarkan teori, praktek, dan prediksi perubahan
situasi ekonomi, sosial, dan politik. Penyusunan anggaran berdasarkan teori
ialah pembuatan anggaran berdasarkan pengetahuan ekonomi perusahaan, di mana
titik sen-tral perusahaan adalah mencari laba. Oleh sebab itu, laba harus
ditentukan dahulu, kemudian disusun strategi dan program kerja untuk mencapai
sasa-ran laba.
Penyusunan anggaran berdasarkan
praktek ialah pembuatan angga-ran berdasarkan pengalaman praktek atau
berdasarkan data historis. Data histories tersebut diolah secara ilmiah kemudian
dijadikan bahan untuk me-nyusun anggaran. Cara ini lazim digunakan, karena
lebih mudah dan dapat digunakan jika kondisi ekonomi, sosial, dan politik
stabil.
Penyusunan anggaran berdasarkan
prediksi perubahan situasi ekono-mi, sosial, dan politik ialah pembuatan
anggaran berdasarkan ramalan para ahli ekonomi, sosial, dan ahli politik. Jika
masa depan ekonomi, sosial, dan politik stabil, tim angaran dapat menggunakan
data historis, tetapi jika masa depan ekonomi, sosial, dan politik tidak stabil
atau ada perubahan yang cepat, maka data histories tetap dijadikan dasar
pembuatan anggaran dengan diadakan penyesuaian hasil ramalan perubahan kondisi
ekonomi, sosial, dan politik. Model penyusunan anggaran ini adalah
penggabungan data histories yang diolah secara kuantitatif dengan data
kualitatif tentang ramalan perubahan kondisi ekonomi, sosial dan politik.
Para penyusun anggaran harus
menyadari bahwa kondisi perusahaan ditentukan oleh kondisi ekonomi, sosial, dan
politik. Jika terjadi perubahan politik, maka akan terjadi perubahan aktivitas
ekonomi, selanjutnya menen-tukan aktivitas perusahaan. Bagi perusahaan yang
berskala internasional, perubahan kondisi politik global menjadi acuan pokok
dalam penyusunan anggaran.
Model penyusunan anggaran
berdasarkan prediksi situasi ekonomi, sosial dan politik nampaknya lebih
rasional dibandingkan model apriori. Dunia bisnis adalah dunia perubahan dan
rasional yang berorientasi laba. Oleh sebab itu dalam penyusunan anggaran, laba
merupakan tujuan pokok suatu organisasi bisnis.
Dalam menentukan sasaran laba
manajemen harus mempertim-bangkan : volume penjualan, keadaan pulang pokok,
kapasitas produksi, laba atas modal yang digunakan. Sasaran laba tersebut
berupa laba jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam anggaran dikenal
prinsip-prinsip anggaran yaitu proses pembuatan anggaran yang harus berdasarkan
pada struktur organisasi yang memberi batasan tanggung jawab fungsional.
Batasan tanggung jawab inilah merupakan dasar dibuatnya anggaran. Semua level
manajer harus menyiapkan anggaran untuk divisinya, bagiannya, dan seksi
masing-masing. Karena suatu perusahaan itu terdiri dari beberapa divisi, maka
perlu dibuat panitia anggaran untuk mengkoordinir, menyeleksi, dan memutuskan
angga-ran secara keseluruhan.
Organisasi ditinjau dari sudut
manajemen keuangan harus membuat planning and budgeting yang terdiri dari
long-term planning and forecasting dan short-term planning and budgeting. Dalam
long-term planning and forecasting terdiri dari rencana-rencana strategis,
rencana-rencana operasi, rencana keuangan, ramalan penjualan, dan ramalan
laporan keuangan. Dalam short-term planning and budgeting terdiri dari anggaran
sumber pem-biayaan untuk modal kerja dan anggaran kas. Semuanya itu harus
dituang-kan dalam rencana-rencana operasi.
Rencana-rencana operasi dapat
dibuat dan dikembangkan untuk beberapa kurun waktu, tetapi pada umumnya di buat
dalam kurun waktu 5 tahun. Dalam rencana operasi lima tahun, rencana operasi
pada tahun perta-ma harus rinci, untuk tahun-tahun berikutnya dapat disajikan
secara garis besar. Rencana operasi itu harus disertai dengan petunjuk
pelaksanaannya yang dibuat berdasarkan strategi perusahaan untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Dalam rencana operasi itu harus dijelaskan mengenai
siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pekerjaan ber-dasarkan
fungsinya masing-masing. Kegiatan dalam rencana operasi tahun-an antara lain
adalah :
a.
Manajer
divisi harus mengalisis ligkungan umum lingkungan industri.
b.
Divisi
pemasaran harus menyiapkan ramalan penjualan untuk tiap-tiap produk.
c.
Divisi
pabrik menyiapkan estimasi biaya untuk fasilitas baru pabrik dan produk.
d.
Para analis
keuangan mengevaluasi usulan pengeluaran modal, rencana-rencana biaya operasi
tiap divisi, dan menyajikan usulan sumber dan penggunaan dana.
e.
Untuk
rencana 5 tahun harus dibuat oleh divisi perencanaan, dikoreksi oleh manajer
divisi, dan rencana ini belum merupakan rencana yang final.
f.
Rencana
5 tahunan itu kemudian diserahkan kepada ketua komisi perencanaan dan
seterusnya diajukan kepada dewan direktur untuk dimintakan persetujuan.
TUJUAN PENGANGGGARAN
Penganggaran bertujuan untuk :
1.
memaksa
manajer membuat rencana kerja
2.
tolak
ukur mengevaluasi kinerja,
3.
meningkatkan
komunikasi dan koordinasi antar manajer, dan
4.
membantu
pengambilan keputusan.
Penganggaran memaksa manajer
membuat rencana kerja artinya manajer harus selalu berfikir proaktif tentang
perubahan yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan memprediksi masa depan itu
dituangkan dalam bentuk angka-angka satuan fisik dan satuan uang yang
berorientasi pada kelangsungan hidup perusahaan. Penganggaran sebagai tolak
ukur mengevaluasi kinerja artinya bahwa kinerja perusahaan harus
dibandingkan dengan anggaran. Hasilnya adalah varian, varian dihitung dan
dianalisis untuk koreksi rencana, anggaran, dan pelaksanaan kerja. Penganggaran
dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer artinya bahwa secara
formal anggaran mengkomunikasikan rencana organisasi kepada semua level
manajemen. Selanjutnya manajer mengadakan koordinasi untuk merealisasikan
rencana tersebut. Penganggaran membantu pengambilan keputusan artinya bahwa
anggaran mengarahkan perhatian manajer untuk mengambil keputusan.
EKSISTENSI PENGANGGARAN
Keberadaan anggaran dapat dilihat
dari dua sudut yaitu sudut penyusunan dan penggunaan. Penyusunan anggaran pada
umumnya dibuat empat atau tiga bulan terakhir dari tahun berjalan untuk masa
satu tahun fiscal, kemudian dibagi anggaran kwartalan dan bulanan.
Dalam proses penyusunan anggaran
biasanya ada panitia anggaran yang dipimpin oleh seorang ketua, biasanya
dijabat oleh seorang kontroller atau akuntan manajemen. Panitia anggaran
menerima anggaran dari berba-gai seksi, bagian, divisi, kemudian
mengkoordinasikan, merevisi (menyem-purnakan), dan menetapkan. Kemudian
memonitor pelaksanaan anggaran selama tahun berjalan. Penggunaan anggaran
adalah untuk pedoman kerja dan untuk menilai prestasi kerja manajemen.
KEGUNAAN ANGGARAN
Kegunaan anggaran ialah untuk
perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk
mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Dalam perencanaan, perusahaan
menyusun anggaran induk (master budget) berdasarkan prediksi masa mendatang
yang terbaik mengenai tingkat aktivitas. Pada umumnya tingkat aktivitas yang di
anggarkan tidak sama dengan tingkat aktivitas yang sesungguhnya,maka timbul
penyimpangan-penyimpangan. Untuk memahami penyimpangan-penyimpangan harus di susun
anggaran fleksibel.
ANGGARAN INDUK (MASTER BUDGET)
Anggaran induk ialah rencana
keungan yang komprehensif untuk seluruh kegiatan organisasi yang terdiri dari
operasi (operation budget) dan anggaran keuangan (financial budget). Anggaran
operasi ialah rencana kegiatan operasi yang dituangkan dalam bentuk fisik dan
keuangan yang terdiri:
1. Anggaran
penjualan: ialahrencana kerja divisi marketing yang ditu-angkan dalam bentuk
angka-angka keuangan yang terdiri dari :
·
Anggaran
penjualan, merupakan hasil ramalan penjualan berdasarkan data histories
internal tentang penjualan dan berdasarkan data kualitatif eksternal tentang
perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Menyusun anggaran penjualan
cukup rumit karena pengaruh factor eksternal sulit, cepat berubah dan cepat
berubah.
·
Anggaran
biaya, merupakan pusat pembuatan seluruh anggaran. Oleh sebab itu jika anggaran
penjualan salah, maka seluruh anggaran berikutnya salah. Tim anggaran harus
hti-hati dalam mendiskusikan dan menetapkan anggaran penjulan.
2. Anggran
biaya ialah rencana kerja divisi produksi dan divisi komersial yang dituangkan
dalam bentuk angka-angka keuangna terdiri :
a.
Anggaran
produksi dalam unit,
b.
Anggaran
kebutuhan bahan dalam unit dan dalam rupiah,
c.
Anggaran
pembelian bahan dalam unit dan rupiah,
d.
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung (upah buruh),
e.
Anggaran
biaya overhed pabrik,
f.
Anggaran
harga pokok produksi.
Sebelum menyusun
anggaran produksi, terlebih dahulu diadakan estimasi tentang persediaan awal
dan akhir barang jadi, dan sebelum menyusun anggaran pembelian bahan, terlebih
dahulu diadakan estimasi tentang persediaan bahan awal dan akhir. Anggaran
produksi dalam unit harus berdasarkan anggaran penjualan dalam unit, sedangkan
anggaran biaya produksi harus berdasarkan produksi dalam rupiah (satuan uang).
3.
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung (upah buruh) ialah rencana kerja dalam bentuk jam
kerja dan tariff upah yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan. Jam
kerja buruh adalah waktu yang digunakan untuk membuat produk, sedangkan tariff
upah ditentukan oleh manajemen berdasarkan hukum penawaran dan permintaan
tenaga kerja atau berdasarkan data histories tentang upah. Anggaran biaya
tenaga kerja selalu berhubungan dengan anggaran produksi.
4.
Anggaran
biaya overhed pabrik ialah rencana kerja pendukung ke-giatan pabrik yang
dituangkan dalam bentuk angaka-angka keuangan, terdiri dari:
a.
Anggaran
biaya tenaga kerja tidak langsung, termasuk gaji karya-wan dan pengawas pabrik,
b.
Anggaran
bahan tidak langsung,
c.
Anggaran
biaya pemeliharaan mesin, gedung pabrik, dan peralatan pabrik,
d.
Anggaran
reparasi mesin dan peralatan pabrik,
e.
Anggaran
penyusutan aktiva tetap pabrik,
f.
Anggaran
premi asuransi kebakaran,
g.
Anggaran
premi asuransi buruh dan karyawan pabrik,
h.
Anggaran
biaya umum dan administrasi pabrik, anggaran pajak bumi dan bangunan,
i.
Anggaran
kesejahteraan karyawan dan buruh pabrik,
j.
Anggaran
sumbangan kepada masyarakat sekitar pabrik,
k.
Anggaran
biaya lain-lain pabrik.
5.
Anggaran
harga pokok penjualan ialah rencana produksi dalam unit yang dituangkan dalam
bentuk angka-angka keuangan, terdiri dari :
a.
Anggaran
persediaan awal bahan,
b.
Anggaran
pembelian bahan,
c.
Anggaran
persediaan akhir bahan,
d.
Anggaran
pemakaian bahan dalam proses produksi,
e.
Anggaran
biaya tenaga kerja atau upah buruh,
f.
Anggaran
biaya overhed pabrik. Anggaran harga pokok produksi pada umumnya disajikan
dalam bentuk total dan dalam bentuk per unit.
6.
Anggaran
biaya pemasaran ialah rencana kerja pemasaran yang dituangkan dalam bentuk
angka-angka keuangan, terdiri dari :
a.
Anggaran
biaya riset pemasaran,
b.
Anggaran
biaya pengembangan produk,
c.
Anggaran
biaya distribusi,
d.
Anggaran
biaya promosi,
e.
Anggaran
poto-ngan harga,
f.
Anggaran
biaya penjualan,
g.
Anggaran
komisi penjualan,
h.
Anggaran
perjalanan dinas tenaga penjual,
i.
Anggaran
biaya “entertaiment”,
j.
Biaya
pelayanan purna jual,
k.
Anggaran
gaji karyawan divisi pemasaran dan penjualan,
l.
Anggaran
biaya umum dam dan administrasi divisi pemasaran,
m.
Anggaran
penyusutan aktiva tetap divisi pemasaran,
n.
Biaya
lain-lain divisi pemasaran dan penjulan.
7. Anggaran
biaya administrasi ialah rencana kerja divisi administrasi dan kantor pusat
yang dituangkan dalam bentuk angka-angka keuangan, terdiri dari :
a.
Gaji
direksi dan staf,
b.
Anggaran
biaya kantor
c.
Anggaran
biaya konsultan dan auditor
d.
Anggaran
biaya dinas
e.
Anggaran
penyusutan aktivita tetap divisi administrasi
f.
Anggaran
sumbangan sosial
g.
Anggaran
biaya lain-lain.
8. Anggaran
rugi-laba ialah rencana laba yang terdiri dari : laba kotor
yaitu hasil penjulan dikurangi harga pokok penjualan, laba operasi yaitu
laba kotor dikurangi beban pemasaran dan beban administrasi, laba bersih
yaitu laba operasi dikurangi beban bunga dan beban pajak penghasilan
perusahaan.
9. Anggaran
kas ialah rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam anggaran kas
diperhitungkan saldo kas awal periode dan kas minimum yang harus tersedia (safety
cash). Dalam anggaran penerimaan kas terdiri dari:
a.
Anggaran
penerimaan piutang
b.
Anggaran
penjulan tunai
c.
Anggaran
penerimaan hasil penjualan aktiva tetap jika ada
d.
Anggaran
penerimaan utang
e.
Anggaran
tambahan modal pemilik
f.
Penerimaan
lain-lain.
Sedangkan anggaran pengeluaran
kas terdiri dari :
a.
Anggaran
pembelian bahan
b.
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung atau upah buruh
c.
Anggaran
biaya overhed pabrik
d.
Anggaran
pemasaran
e.
Anggaran
biaya administrasi
f.
Anggaran
pembayaran bunga dan angsuran hutang
g.
Anggaran
pajak
h.
Anggaran
pembelian barang modal
i.
Anggaran
pembayaran dividen
j.
Anggraran
jasa produksi karyawan dan buruh
k.
Anggaran
pengeluaran kas lain-lain.
Anggaran
neraca atau neraca yang dianggarkan ialh rencana posisi keuangan yang terdiri
penggunaan dan sumber dana. Penggunaan dan terdiri dari kas, piutang,
persediaan, harta tetap, dan harta lain-lain. Sedang-kan sumber dana terdiri
dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, modal, dan laba
ditahan.
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
Penganggaran ialah proses
penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan
mengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap
seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan
kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah
rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
Dalam anggaran dikenal
prinsip-prinsip anggaran yaitu proses pembuatan anggaran yang harus berdasarkan
pada struktur organisasi yang memberi batasan tanggung jawab fungsional.
Batasan tanggung jawab inilah merupakan dasar dibuatnya anggaran. Semua level
manajer harus menyiapkan anggaran untuk divisinya, bagiannya, dan seksi
masing-masing. Karena suatu perusahaan itu terdiri dari beberapa divisi, maka
perlu dibuat panitia anggaran untuk mengkoordinir, menyeleksi, dan memutuskan
angga-ran secara keseluruhan.
Penganggaran bertujuan untuk :
1.
memaksa
manajer membuat rencana kerja
2.
tolak
ukur mengevaluasi kinerja,
3.
meningkatkan
komunikasi dan koordinasi antar manajer, dan
4.
membantu
pengambilan keputusan.
SARAN
Agar
pemerintah dan masyarakat yang bekerja dalam bidang mengolah budgeting mengeti
dan paham bagai mana menentukan budget anggaran yang tepat dengan jumlah yang
tidak terlalu berlebihan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA